Jumat, 26 Desember 2008

Lowongan Dosen UAI


Thursday, 18 December 2008 07:28 administrator
Open Recruitment

Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) is an emerging university, aspiring for excellent education with many stakeholders. We hereby would like to invite highly qualified and dedicated persons as lecturers in the following areas:

Informatics Engineering
Industrial Engineering
Electrical Engineering
Biotechnology
Accounting
Management
Arabic (Linguistics/Literature)
English (Linguistics/Literature)
Japanese (Linguistics/Literature)
Mandarin (Linguistics/Literature)
Healing & Counseling
Early Childhood Education
Law in Economy and Technology
International Relations
Communication Sciences
Psychology

General Qualifications :

Holding at least Master/Magister degree in the major/field of study applied.
Proficient in oral and written English (TOEFL minimum 500).
Computer literacy at least proficient in all MS. Office programs.
Highly motivated to grow with UAI.
Able to work in team & with good interpersonal skills.

Special Qualifications:

Lecturer Classification, A Type :

Maximum of age : 35 years old (by 8th January 2009).
Minimum cumulative index 3,0 for Master/Magister degree from a reputable university.
Minimum cumulative index 3,2 for PhD/Doctoral degree from a reputable university.
Preferably has teaching experience.

Lecturer Classification, B Type :

Maximum of age : 60 years (by 8th January 2009).
Preferably has conducted acknowledged academic or professional researches.
Preferably has academic qualification of Lector or above.
Preferably has 3 years or more teaching experience & student coaching.

Please send your confidential application letter, no later than 8th January 2009 to :
Head of HRD Bureau Universitas Al Azhar Indonesia
Kompleks Masjid Agung Al Azhar
Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan - 12110

Notes:
All applications will be treated with confidentiality and UAI has full rights in all decisions.
http://www.uai.ac.id/index.php/en/component/content/category/88?layout=blog&phpMyAdmin=8f20c7664991f008275279574bf72eb3

Kamis, 18 Desember 2008

Analis Financial Projection


dibutuhkan segera seorang analis Financial Projection
untuk sebuah institusi di lingkungan badan usaha milik Pemerintah DKI
Jakarta, dengan kualifikasi yang disyaratkan:
1. Pendidikan minimal S1 Manajemen Keuangan dan atau Akuntansi.
2. Pengalaman di bidang keuangan dan atau akuntansi minimal 5 tahun.
3. Mengerti dan faham tentang Financial Projection.
3. Usia 25 - 35 tahun.
4. Fluent in English.
5. Muslim atau muslimah (diutamakan).
6. Tidak sedang bekerja sebagai pegawai tetap di tempat lain.
6. Bersedia bekerja full time Senin - Jum'at (day by day).
6. Bisa bekerjasama dalam sebuah tim kerja.

Mengingat kebutuhan yang mendesak, apabila di antara pembaca milist ini
ada yang berminat dan memenuhi kualifikasi sebagaimana disyaratkan di atas
mohon menghubungi saya di nomor +62-817189252. Mohon bantuannya juga untuk
menyampaikan informasi ini jika di antara pembaca milist ada saudara atau
kerabatnya yang sekiranya cocok untuk posisi tersebut. Terima kasih.
sumber: Millis Ekonomisyariah

Rabu, 17 Desember 2008

Lowongan Jabatan di Islamic Bank



1. Diinformasikan mengenai adanya lowongan jabatan Investment Officer, Operations Evaluation Officer dan Young Professional Program pada Islamic Development Bank (IDB) di Jeddah, Saudi Arabia.

2. Kandidat untuk posisi Investment Officer diutamakan memiliki gelar pasca sarjana di bidang Business Administration atau Finance dengan pengalaman minimal 5-7 tahun di bidang marketable securities/fixed income investment/portfoli o management and financial analysis. Kandidat diharapkan menguasai MS Office, Windows dan aplikasi Business lainnya serta menguasai bahasa Inggris.

3. Untuk persyaratan dan keterangan lebih lanjut mengenai lowongan posisi ini dapat dilihat di http://www.isdb. jobs/careers/ isdb/Home. aspx. Batas waktu pendaftaran lowongan ini adalah tanggal 31 Desember 2008 dengan aplikasi dapat dilakukan secara on-line di

http://www.isdb. jobs/careers/ isdb/VacancyDeta il.aspx/PageID= 2513&VacanyID=14099

4. Kandidat untuk posisi Operations Evaluation Officer harus memiliki pendidikan tingkat sarjana di bidang Engineering, Applied Economics, atau Business dengan pengalaman minimum selama 10 tahun sebagai project evaluation officer atau economist atau posisi yang serupa. Kandidat diharapkan memiliki kemampuan evaluation issues and methodology, data collection dan analysis dan menguasai dua bahasa asing (Arab, Inggris atau Perancis).

5. Untuk persyaratan dan keterangan lebih lanjut dapat dilihat di http://www.isdp. jobs/careers/ isdb/Home. aspx . Batas waktu pendaftaran adalah tanggal 31 Desember 2008 dengan aplikasi dapat dilakukan secara on-line di

http://www.isdb. jobs/careers/ isdb/VacancyDeta il.aspx?PageID= 2513&VacancyID=12943

6. Kandidat untuk posisi Young Professionals Program harus memiliki gelar akademik tingkat pasca sarjana (Master atau Doctoral) di bidang Finance, Law, Economics, Business Administration, Accounting dsb. Kandidat diharapkan berusia di bawah 30 tahun, menguasai dua bahasa asing (Arab, Inggris atau Perancis), menguasai komputer dan memiliki kemampuan analisis, komunikasi dan kepemimpinan.

7. Untuk persyaratan dan keterangan lebih lanjut untuk posisi ini dapat dilihat di http://www.isdp. jobs/careers/ isdb/Home. aspx. Batas waktu pendaftaran adalah tanggal 31 Januari 2009 dengan aplikasi dapat dilakukan secara on-line di alamat http://www.isdb. jobs/careers/ isdb/VacancyDeta il.aspx?PageID= 2513&VacancyID=12949

(Sumber : Set Ditjen Multilateral)

Kamis, 04 Desember 2008

Lentera Jiwa


Banyak yang bertanya mengapa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin
redaksi Metro TV. Memang sulit bagi saya untuk meyakinkan setiap orang
yang bertanya bahwa saya keluar bukan karena pecah kongsi dengan Surya
Paloh, bukan karena sedang marah atau bukan dalam situasi yang tidak
menyenangkan. Mungkin terasa aneh pada posisi yang tinggi, dengan power
yang luar biasa sebagai pimpinan sebuah stasiun televisi berita,
tiba-tiba saya mengundurkan diri.

Dalam perjalanan hidup dan karir, dua kali saya mengambil keputusan
sulit. Pertama, ketika saya tamat STM. Saya tidak mengambil peluang
beasiswa ke IKIP Padang. Saya lebih memilih untuk melanjutkan ke Sekolah
Tinggi Publisistik di Jakarta
walau harus menanggung sendiri beban uang
kuliah. Kedua, ya itu tadi, ketika saya memutuskan untuk mengundurkan
diri dari Metro TV.

Dalam satu seminar, Rhenald Khasali, penulis buku Change yang saya
kagumi, sembari bergurau di depan ratusan hadirin mencoba menganalisa
mengapa saya keluar dari Metro TV. Andy ibarat ikan di dalam kolam.
Ikannya terus membesar sehingga kolamnya menjadi kekecilan. Ikan
tersebut terpaksa harus mencari kolam yang lebih besar.

Saya tidak tahu apakah pandangan Rhenald benar. Tapi, jujur saja, sejak
lama saya memang sudah ingin mengundurkan diri dari Metro TV. Persisnya
ketika saya membaca sebuah buku kecil berjudul Who Move My Cheese.Bagi
Anda yang belum baca, buku ini bercerita tentang dua kurcaci. Mereka
hidup dalam sebuah labirin yang sarat dengan keju. Kurcaci yang satu
selalu berpikiran suatu hari kelak keju di tempat mereka tinggal akan
habis. Karena itu, dia
selalu menjaga stamina dan kesadarannya agar jika
keju di situ habis, dia dalam kondisi siap mencari keju di tempat lain.
Sebaliknya, kurcaci yang kedua, begitu yakin sampai kiamat pun
persediaan keju tidak akan pernah habis.

Singkat cerita, suatu hari keju habis. Kurcaci pertama mengajak
sahabatnya untuk meninggalkan tempat itu guna mencari keju di tempat
lain. Sang sahabat menolak. Dia yakin keju itu hanya dipindahkan oleh
seseorang dan nanti suatu hari pasti akan dikembalikan. Karena itu tidak
perlu mencari keju di tempat lain. Dia sudah merasa nyaman. Maka dia
memutuskan menunggu terus di tempat itu sampai suatu hari keju yang
hilang akan kembali. Apa yang terjadi, kurcaci itu menunggu dan menunggu
sampai kemudian mati kelaparan. Sedangkan kurcaci yang selalu siap tadi
sudah menemukan labirin lain yang penuh keju. Bahkan jauh lebih banyak
dibandingkan di tempat lama.

Pesan moral buku
sederhana itu jelas: jangan sekali-kali kita merasa
nyaman di suatu tempat sehingga lupa mengembangkan diri guna menghadapi
perubahan dan tantangan yang lebih besar. Mereka yang tidak mau berubah,
dan merasa sudah nyaman di suatu posisi, biasanya akan mati digilas waktu.

Setelah membaca buku itu, entah mengapa ada dorongan luar biasa yang
menghentak-hentak di dalam dada. Ada gairah yang luar biasa yang
mendorong saya untuk keluar dari Metro TV. Keluar dari labirin yang
selama ini membuat saya sangat nyaman karena setiap hari keju itu sudah
tersedia di depan mata. Saya juga ingin mengikuti lentera jiwa saya.
Memilih arah sesuai panggilan hati. Saya ingin berdiri sendiri.

Maka ketika mendengar sebuah lagu berjudul Lentera Hati yang dinyanyikan
Nugie, hati saya melonjak-lonjak. Selain syair dan pesan yang ingin
disampaikan Nugie dalam lagunya itu sesuai dengan kata hati saya, sudah
sejak lama saya
ingin membagi kerisauan saya kepada banyak orang.
Dalam perjalanan hidup saya, banyak saya jumpai orang-orang yang merasa
tidak bahagia dengan pekerjaan mereka. Bahkan seorang kenalan saya, yang
sudah menduduki posisi puncak di suatu perusahaan asuransi asing,
mengaku tidak bahagia dengan pekerjaannya. Uang dan jabatan ternyata
tidak membuatnya bahagia. Dia merasa lentera jiwanya ada di ajang
pertunjukkan musik. Tetapi dia takut untuk melompat. Takut untuk memulai
dari bawah. Dia merasa tidak siap jika kehidupan ekonominya yang sudah
mapan berantakan. Maka dia menjalani sisa hidupnya dalam dilema itu. Dia
tidak bahagia.

Ketika diminta untuk menjadi pembicara di kampus-kampus, saya juga
menemukan banyak mahasiswa yang tidak happy dengan jurusan yang mereka
tekuni sekarang. Ada yang mengaku waktu itu belum tahu ingin menjadi
apa, ada yang jujur bilang ikut-ikutan pacar (yang belakangan ternyata

putus juga) atau ada yang karena solider pada teman. Tetapi yang paling
banyak mengaku jurusan yang mereka tekuni sekarang -- dan membuat mereka
tidak bahagia -- adalah karena mengikuti keinginan orangtua.

Dalam episode Lentera Jiwa (tayang Jumat 29 dan Minggu 31 Agustus 2008),
kita dapat melihat orang-orang yang berani mengambil keputusan besar
dalam hidup mereka. Ada Bara Patirajawane, anak diplomat dan lulusan
Hubungan Internasional, yang pada satu titik mengambil keputusan drastis
untuk berbelok arah dan menekuni dunia masak memasak. Dia memilih
menjadi koki. Pekerjaan yang sangat dia sukai dan menghantarkannya
sebagai salah satu pemandu acara masak-memasak di televisi dan kini
memiliki restoran sendiri. Saya sangat bahagia dengan apa yang saya
kerjakan saat ini, ujarnya. Padahal, orangtuanya menghendaki Bara
mengikuti jejak sang ayah sebagai dpilomat.

Juga ada Wahyu Aditya yang sangat
bahagia dengan pilihan hatinya untuk
menggeluti bidang animasi. Bidang yang menghantarkannya mendapat
beasiswa dari British Council. Kini Adit bahkan membuka sekolah animasi.
Padahal, ayah dan ibunya lebih menghendaki anak tercinta mereka
mengikuti jejak sang ayah sebagai dokter.Simak juga bagaimana Gde Prama
memutuskan meninggalkan posisi puncak sebuah perusahaan jamu dan jabatan
komisaris di beberapa perusahaan. Konsultan manajemen dan penulis buku
ini memilih tinggal di Bali dan bekerja untuk dirinya sendiri sebagai
public speaker.

Pertanyaan yang paling hakiki adalah apa yang kita cari dalam kehidupan
yang singkat ini? Semua orang ingin bahagia. Tetapi banyak yang tidak
tahu bagaimana cara mencapainya.

Karena itu, beruntunglah mereka yang saat ini bekerja di bidang yang
dicintainya. Bidang yang membuat mereka begitu bersemangat, begitu
gembira dalam menikmati hidup. Bagi saya, bekerja itu
seperti rekreasi.
Gembira terus. Nggak ada capeknya, ujar Yon Koeswoyo, salah satu
personal Koes Plus, saat bertemu saya di kantor majalah Rolling Stone.
Dalam usianya menjelang 68 tahun, Yon tampak penuh enerji. Dinamis. Tak
heran jika malam itu, saat pementasan Earthfest2008, Yon mampu
melantunkan sepuluh lagu tanpa henti. Sungguh luar biasa. Semua karena
saya mencintai pekerjaan saya. Musik adalah dunia saya. Cinta saya.
Hidup saya, katanya.

Berbahagialah mereka yang menikmati pekerjaannya. Berbahagialah mereka
yang sudah mencapai taraf bekerja adalah berekreasi. Sebab mereka sudah
menemukan lentera jiwa mereka

Semoga bermanfaat..
source: http://kickandy com/?ar_id= MTEzOA==